Catatan: Artikel ini membahas mengenai karakteristik Product Manager yang baik, dan bagaimana mengidentifikasinya pada proses perekrutan. Bisa digunakan sebagai referensi buat perusahaan, maupun calon pekerja.
Product Manager, terutama di perusahaan digital, ialah sebuah jabatan yang relatif baru dan tidak terdefinisi pada struktur perusahaan gaya lama. Oleh karena itu, agak sulit untuk membedakan mana Product Manager yang baik dari semua kandidat yang ada. Terlebih, scope kerjaan seorang Product Manager bisa berbeda antara perusahaan. Ada yang lebih banyak berinterasi dengan engineer, ada pula yang sehari-hari nya berkutat dengan tim Operasional.
Mungkin anda pernah bertanya, “Gaya perusahaan mana sih yang paling tepat memberikan porsi kerjaan buat seorang Product Manager?”. Bisa jadi semuanya benar. Karena peran Product Manager sebenarnya sederhana, yakni memberikan solusi produk yang tepat buat penggunanya.
Dalam prosesnya, setidaknya ada 7 aktivitas utama yang bisa diidentifikasi dan perlu dikerjakan oleh seorang Product Manager yang baik, yakni:
- Menggali masalah yang dihadapi pengguna, bisa pengguna internal perusahaan maupun eksternal
- Membuat prioritas pengerjaan proyek
- Mencari dukungan dari para pemangku kepentingan (stakeholder)
- Menggali dan mendetailkan solusi produk yang ditawarkan
- Melakukan manajemen proyek (kebanyakan menggunakan scrum)
- Mendiskusikan strategi peluncuran produk (Go to Market Strategy)
- Melakukan analisa metriks produk
Untuk dapat melakukan aktivitas di atas dengan baik, umumnya kita perlu mencari seseorang yang mempunyai sifat dan skills yang spesifik; penasaran (suka mempelajari hal baru), logis, mampu berpikir strategis dengan kemampuan analisis yang kuat, dan komunikatif.
Apa saja yang perlu ditanyakan dalam Interview Product Manager?
Dari penjelasan di atas, kita mengetahui orang seperti apa sih yang sebaiknya kita rekrut untuk posisi Product Manager. Selanjutnya, saya akan menjelaskan bagaimana membuat struktur pertanyaannya dalam interview, dan jawaban seperti apa yang kita harapkan.
Perkenalan dan Pembukaan
Sebagai pembuka, kita minta kandidat untuk menjelaskan mengenai background mereka. Bisa dimulai dari cerita mengenai latar belakang pendidikan dan dilanjut dengan pengalaman profesional-nya. Ya, pada umumnya kita perlu mencari seseorang yang sudah punya pengalaman, setidaknya kandidat sudah pernah mengerjakan hal yang cukup serius ketika menjalankan internship ataupun projek lepas.
Di sini, yang perlu kita perhatikan ialah kemampuan kandidat untuk berkomunikasi, bagaimana dia menjelaskan sesuatu yang sangat dia pahami (note: biografi diri). Kalau penjelasan mengenai ini saja dilakukan dengan buruk, bagaimana dia menjelaskan hal yang lain. Ya kan?
Selain itu, kita juga perlu memahami jalan berpikir-nya. Apa yang menjadi alasan mereka berpindah karir dan mengerjakan sesuatu. Kita mencari seseorang yang logis dan reasonable untuk diberi kepercayaan mengerjakan produk yang penting buat perusahaan.
Gali Kemampuan Analisa dan Cara Pengambilan Keputusan
Ketika membuat analisa dan mengambil keputusan, seorang Product Manager yang baik haruslah data-driven. Artinya, dia selalu berusaha mencari dan mengutamakan pola pikir berbasis bukti (evidence based thinking). Prosedur-nya selalu dimulai dengan menganalisa data, kemudian mencari pola dan trend. Dari sini, kesimpulan akan bergulir dengan sendirinya sebagai konsekuensi logis aktivitas tersebut.
Dalam pengembangan product digital, data bisa di-klasifikasi ke dalam 2 jenis, data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif didapat dari studi berbasis sampling terhadap pengguna, sementara data kuantitatif ditarik secara teknis dari basis data serta tracking aktivitas pengguna di produk kita.
Berikut beberapa pertanyaan yang bisa disampaikan untuk menggali kecenderungan di atas:
- “Apa fitur atau produk yang paling menarik yang pernah dikerjakan, dan mengapa fitur atau produk tersebut perlu dikerjakan?”
- “Apa kriteria sukses dari produk yang kamu kerjakan?”
- “Bagaimana cara kamu membuat prioritas?”
Yang kita harapkan sebagai jawaban dari tipe pertanyaan di atas ialah penjelasan yang mengutamakan dinamika terhadap data yang tersedia.
Red flag: Beberapa kandidat mungkin akan menjawab pertanyaan di atas dengan dasar intuisi. Sebaiknya jangan lanjutkan proses interview, jika anda menemukan kecenderungan ini. Toh, kita tidak ingin tim kita dipenuhi orang-orang yang pandai berdebat kusir, kan?
Uji Pemahaman Proses dalam Pengembangan Produk
Umumnya, kita perlu memberikan case study untuk bisa memahami kemampuan seseorang dalam menjabarkan proses-proses pengembangan produk yang baik. Seperti yang dijelaskan di awal mengenai aktivitas pengembangan produk, semuanya harus dimulai dari pemahaman mengenai pengguna serta masalah yang dihadapi oleh mereka. Kita juga perlu memahami goal dari produk yang kita kelola. Pada dasarnya, pengembangan produk itu “hanya” sekedar menyelesaikan permasalahan pengguna dan juga mencapai target goal dari produk tersebut.
Untuk pertanyaan tipe ini, kita bisa gunakan pengandaian. Jika kandidat bekerja pada perusahaan tertentu, dan diminta untuk mengembangkan produk mereka, bagaimana mereka melakukan hal tersebut. Misalnya:
- “Jika Anda bekerja di Facebook, fitur seperti apa yang akan dikembangkan?”
- “Apa yang akan anda ciptakan jika diterima bekerja di perusahaan ini?”
Pertanyaan di atas memang sengaja dibuat ambigu dan tidak jelas. Ini karena kita berharap agar kandidat menanyakan serta mengklarifikasi beberapa hal sebelum mulai memberikan jawaban. Beberapa hal yang perlu di-klarifikasi, misalnya mengenai segmen pengguna dan metrics utama yang ingin dicapai dari produk.
Red flag: Kita mencari kandidat Product Manager yang bisa berpikir jernih dan tidak terlalu mengandalkan asumsi dalam bekerja. Jika kandidat tidak berusaha untuk meng-klarifikasi mengenai target persona produk maupun goal dari produk yang dikembangkan, artinya dia tidak memahami esensi dari proses pengembangan produk yang baik.
Berikan Pertanyaan Kejutan
Setelah kita cukup yakin dengan jawaban dari kandidat mengenai beberapa tipe pertanyaan di atas, mungkin anda masih perlu untuk klarifikasi beberapa hal, misalnya:
- Komitmen kandidat untuk bekerja di perusahaan anda
- Berapa lama notice period dari kantornya sebelum bisa bergabung ke perusahaan anda?
- Apakah ada kecenderungan perilaku psychopath ataupun bullying ?
Sebagai tambahan, kita bisa memberikan pertanyaan kejutan berupa riddle atau teka-teki logika. Ini dimaksudkan untuk menguji kepandaian kandidat. Ingat bahwa terkadang kandidat yang pintar pun tidak bisa menjawab teka-teki ini, mungkin karena sedang tidak siap. Meskipun begitu, jika masih ada waktu interview yang tersisa, anda bisa mengajukan pertanyaan tipe ini sebagai bahan pertimbangan. Berikut contoh beberapa teki-teki yang bisa diajukan, detail dan jawabannya bisa dicari di internet ya 🙂
- Two Egg Problem. Anda diberi 2 butir telur super (hanya akan pecah pada ketinggian tertentu), dan terdapat gedung dengan 100 lantai. Bagaimana cara menemukan lantai paling rendah dimana telur tersebut akan pecah?
- 4 Gallons of Water. Anda memiliki 2 buah tempat air dengan ukuran 5 gallons dan 3 gallons. Bagaimana cara mengukur air sejumah 4 gallons menggunakan 2 tempat air tersebut?
- Light bulb and 3 Switches. Ada sebuah lampu di dalam ruangan. Pintunya tertutup, dan Anda tidak dapat melihat apakah lampu menyala atau mati melalui pintu. Di tempat anda, ada tiga sakelar lampu. Salah satu sakelar mengontrol bola lampu di dalam ruangan. Bagaimana cara menentukan sakelar mana yang mengontrol lampu di dalam ruangan, anda hanya bisa masuk ke dalam ruangan sekali saja.
Setelah semua pertanyaan selesai, sekarang anda bisa menentukan kandidat mana yang paling bisa menjawab dengan sesuai. Rata-rata dibutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 jam untuk menyelesaikan sebuah interview Product Manager. Ini adalah sweet spot dari durasi yang tepat agar anda bisa mendapatkan gambaran yang tepat mengenai kandidat, tetapi tidak terlalu lama sehingga membuat semua orang lelah.
Semoga anda bisa mendapatkan kandidat terbaik yang bisa mengisi pos tim pengembangan produk di tim anda. Dan, buat para pencari kerja, semoga beruntung dan bisa mendapatkan pekerjaan impian yang diidamkan :).
Note: Artikel ini juga dipublikasikan di https://medium.com/teman-produk/hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-interview-seorang-product-manager-f109d429b710